Monday, December 13, 2010

Great November Monthly Meeting!

Monthly Meeting bulan November kali ini membahas tema mengenai Constructive Criticsm. Tema yang cukup menarik bukan? dimana di negara sebesar Indonesia ini banyak sekali orang yang memberikan kritik tetapi tidak memberikan solusi jadi hanya memperpanjang masalah saja bukan memecahkannya.

Marco YOT Campus Ambassador dari Universitas Indonesia membuka monthly meeting kali ini dengan cukup baik, ia memberikan analogi Contructive Criticsm seperti Hamburger yaitu memberikan compliment kemudian criticsm terakhir baru diselipkan compliment lagi.

Kemudian secara tidak terduga datang seseorang yang tidak asing lagi yaitu Deddy Corbuzier, dia menjadi Mystery Guest dari Monthly Meeting bulan ini. Dengan gayanya yang khas ia menjelaskan mengenai constructive criticsm. Deddy mempunyai pemikiran bahwa ia hanya menerima kritik dari orang-orang yang ia anggap itu berkompeten, jika tidak ia tidak akan mendengarkannnya. Cukup sesuai dengan pekerjaannya di bidang entertainment, jika ia mendengarkan semua kritik yang ditujukkan kepadanya ia tidak akan bisa sukses seperti sekarang. Menarik sekali sesi dengan Deddy ini karena banyak sekali karakter kuat yang ia tunjukkan kepada kita.

Setelah sesi dengan Deddy selesai lalu kita membahas mengenai Green Lifestyle yang dibawakan oleh teman kita Jojo YOT Campus Ambassador dari London School (LSPR). Mencengangkan sekali bahwa penelitian yang menunjukkan Jakarta akan tenggelam pada tahun 2030 itu akan benar-benar terjadi jika kita tidak melakukan pencegahan mulai dari sekarang. Setiap harinya Sampah di Jakarta itu bisa mencapai 6000ton dan jika dikumpulkan semuanya bisa memenuhi satu stadion Gelora Bung Karno.
Maka dari sekarang kita harus mulai mengurangi sampah plastik dan melakukan kegiatan yang akrab dengan lingkungan.

Sesi terakhir dari pertemuan ini adalah membahas mengenai Financial Planning yang di presentasikan oleh Daniel Tjhie. Dalam Financial Planning kita dijelaskan bagaimana merencanakan mengenai kegiatan keuangan kita. Bagaimana kita mulai berinvestasi dengan tabungan, saham atau reksadana sesuatu yang sangat baru bagi YOT Campus Ambassador.



Banyak sekali masukan dan pelajaran yang didapatkan dalam Monthly Meeting kali ini, semoga kedepanya YOT dapat lebih memberikan inspirasi bagi kita semua. SEE YOU ON TOP!

www.twitter.com/billyboen
www.facebook.com/billyboenYOT

www.twitter.com/youngontop
www.facebook.com/youngontop

Khrisna Aria Putra (YOT Campus Ambassador)

Wednesday, June 30, 2010

YOUNG ON TOP Campus Ambassador, JOIN NOW!

Akhirnya secara perlahan saya berhasil membentuk Sekretariat YOUNG ON TOP yang memiliki visi simplenya adalah untuk mempersiapkan kaum muda Indonesia untuk menjadi generasi penerus bangsa yang hebat!

Langkah awal yang kami prioritaskan adalah untuk menunjuk YOUNG ON TOP Campus Ambassador (YOT CA) atau Bahasa Indonesianya: Duta Kampus YOUNG ON TOP.

Merekalah mahasiswa/i yang siap untuk menerapkan nilai-nilai YOT di dalam kehidupannya di dalam maupun di luar kampus dan siap untuk menyebarkan spirit YOT ke teman-teman kampusnya.

Meski Sekretariat YOT berada di Jakarta, kami berharap untuk memiliki YOT CA tidak hanya di Jakarta, tapi juga di seluruh kampus di Indonesia. Bagaimana caranya? Dengan menggunakan teknologi yang bernama indline.com. Dari proses interview sampai meeting dan diskusi regularnya akan menggunakan teknologi ini.

Periode keanggotaan mengikuti tahun ajaran yang ada di Indonesia: Juli ke Juni tahun berikutnya. Semoga selama periode Juli 2010 - Juni 2011 akan ada perwakilan dari setidaknya 20 kampus di seluruh Tanah Air, dengan jumlah 100 YOT CA.

Kalau kamu adalah mahasiswa yang memiliki keinginan untuk SUKSES di USIA MUDA,...send your short biography ke youngontop@gmail.com dan tunggu jadwal interviewnya.

See you ON TOP!
Billy Boen

www.twitter.com/billyboen
www.facebook.com/billyboenYOT

www.twitter.com/youngontop
www.facebook.com/youngontop

Sunday, June 20, 2010

My Journey to Phuket Marathon

Dear Friends,

Bagi yang ikutin twitter saya: @billyboen, pasti tau bahwa sejak Feb 2010 saya sudah merencanakan untuk ikut Phuket Marathon tanggal 13 Juni 2010, di Thailand. Saya daftar untuk yang Half Marathon, 21km karena memang tidak disarankan untuk 'first timer' mendaftar langsung Full Marathon, 42km.

Ketika saya daftar dan twit, banyak yang bingung. Jangankan di twitter, teman2 dekat saya aja bingung dan banyak yang berkomentar "Kaya ngga ada kerjaan aja lo, Bil?", "Ngapain sih ikutan marathon, udah gila lo ya?" dan masih banyak lagi komentar2 skeptis serupa.

Untuk kebanyakan teman saya yang memang pengusaha maupun karyawan (dari level bawah sampai Top Executive), ikutan marathon mungkin tidak pernah ada di benak mereka. Untuk mereka yang sudah sukses berpikir bagaimana untuk lebih sukses lagi, untuk mereka yang masih meniti karir berpikir bagaimana bisa dipromote, naik gaji, dan jadi pimpinan perusahaan. Untuk ikut marathon? It's like an out-of-this-world subject buat mereka.

Di sini saya mau jelasin kenapa saya langsung bilang "IKUT!" ketika diajak teman saya, Yonatan Bhakti, seorang professional di salah satu brand automotive terbaik di dunia. Di benak saya ada 3 hal:

1. Quote Paulo Coelho, "We live only once, but if we do it right, once is enough". It's a beautiful quote! Yes, kita hanya hidup 1x, dan kalau kita mengisinya dengan baik/benar, 1x itu cukup. Jadi, saya berpikir "Why NOT? Inilah cara saya untuk membuat hidup saya lebih berwarna!

2. Di buku "Young On Top" saya bilang untuk jangan takut mencoba hal baru, beranikan dirimu untuk keluar dari comfort zone. Nah, saya ingin buktikan ke pembaca buku "YOT" bahwa saya bukan orang yang hanya bisa berteori. Saya senang dengan perkataan teman saya Yonatan ketika dia speech di launching buku "YOT", "Billy hidup di apa yang dia tulis di buku ini". Yes, saya ingin berikan contoh nyata bahwa mencoba hal baru yang positif itu baik.

3. Saya sadar bahwa untuk bisa lari 21km, butuh training. Dan 'akhirnya' saya punya goal untuk menurunkan berat badan saya yang sudah 2 tahun berkisar di 74kg. Saya sadar, bahwa selama ini saya gagal menurunkan berat badan saya karena saya tidak memiliki sebuah target yang ingin saya capai. Upaya saya excercise sekali2 tidak membuahkan hasil sama sekali.

Sejak itulah saya mulai berlatih. Ada 3 hal yang harus menjadi perhatian khusus, inilah teori basicnya:

- Kurusin badan supaya persendian tidak sakit. Semakin berat badan kita, semakin berat beban yang harus dipikul oleh otot dan persendian.
- Latihan untuk endurance running. Bukan speed, tapi lari pelan tapi nonstop dan selama mungkin.
- Makan porsi 'normal' lebih dari 3x/hari. Jangan makan gorengan. Karbohidrat jangan berlebihan.

Saya pun mulai ke gym. Kala itu, saya hanya mampu berlari selama 8 menit, jarak tempuh 1km. Rasanya udah mau pingsan! Di awal2, 1 minggu saya lari 2 kali di gym. Sejalan dengan waktu, di weekend saya lari di Senayan. Pertama kali lari di Senayan, saya hanya bisa lari 30 menit, jarak tempuh 4km. Yes, lari di outdoor pastinya lebih berat daripada lari di treadmill.

Seminggu sekali saya juga ikut RPM (kelas bicyling yang ada instrukturnya) yang mana 1 jam kelas kira-kira bisa membakar 600-800 kalori. Inilah program pengurusan badan saya.

Makananpun saya jaga. Saya selalu coba makan 4-5x/hari...

Nah, 4 bulan kemudian,...berikut hasil latihan saya:

- Berat badan saya turun 8kg, dari 74kg ke 66kg
- Yang tadinya hanya mampu lari di treadmill selama 8 menit dengan jarak tempuh 1km dan rasanya udah mau pingsan; di latihan outdoor terakhir di Senayan, saya bisa lari 2.5jam dengan jarak tempuh 18.9km nonstop! Yang kemudian saya coba selesaikan 21km dengan waktu 2jam 53menit

Sangat disayangkan, saya tidak punya FULLY happy ending untuk cerita Phuket Marathon ini, karena di detik2 terakhir saya harus meng-cancel keikutsertaan saya di Phuket Marathon. Saya harus mempersiapkan pembukaan sebuah cafe yang memang sudah menjadi cita2 saya sejak kecil (mau punya cafe supaya bisa jadi tempat ngumpul teman2): Rolling Stone Cafe Jakarta. Istri dan anak saya pun membatalkan kepergiannya ke Phuket dan memilih untuk menemani saya di Jakarta sehingga seluruh keluarga besarnya yang juga sudah siap untuk terbang ke Phuket dari Bangkok (istri saya asal Thailand) juga membatalkan semuanya. Villa 3 bedroom, semua tiket pesawatpun hangus begitu saja. Yang tetap berangkat adalah my Personal Trainer, Yonatan.

Sepulang dari marathon, Yonatan membawa banyak cerita yang saya yakin tidak akan pernah dia lupakan. Sebuah pencapaian garis finishnya di his first half marathon ever in his life. Sebuah accomplishment yang seharusnya bisa saya dapatkan juga...

Terlepas dari 'not-so-happy-ending' ini, yang saya ingin tekankan adalah THE JOURNEY, sebuah experience, sebuah perjalanan yang telah saya lakukan 4 bulan terakhir menuju Phuket Marathon; yang tidak akan pernah saya lupakan.

Sekarang saya telah menjadi jauh lebih sehat dan berkeinginan untuk selalu hidup sehat. Excercise juga sudah menjadi bagian dalam hidup saya. Tanpa harus 'mencuri' motto hidup one of my best friend/Personal Trainer saya, Yonatan, saya ingin tekankan satu hal: "Mengejar sebuah arti kesuksesan adalah hak setiap orang. Tapi ingat, bahwa perjalanan menuju sukses maupun arti sebuah kesuksesan yang telah diraih akan sia-sia tanpa kesehatan. Mulai dari sekarang, excercise dari sejak kamu masih sehat, jangan tunggu kamu sakit...", karena (inilah motto-nya Yonatan):

"Success means nothing when you are sick"

Tunggu tulisan saya: "My Journey to Ankor Wat International Half Marathon" (Desember 5, 2010 di Cambodia)!

See you ON TOP,

Billy Boen

www.twitter.com/billyboen
www.facebook.com/billyboenYOT

www.twitter.com/youngontop
www.facebook.com/youngontop

Monday, May 24, 2010

www.billyboen.com - Summer 2010

Ngga sabar banget untuk segera meng-upload my very own first website ever: www.billyboen.com. Gimana ngga excited? Ini adalah hasil kolaborasi dengan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia!

Personal website, tapi yang buatin sebuah fakultas dari universitas ternama di Indonesia,...yes ini merupakan sebuah kebanggaan. Bukan alumni UI dan baru menginjakkan kaki di kampus UI Depok tahun lalu (pas dulu kecil pernah diajak jalan2, karena UI adalah almamater kedua orang tua saya), tapi sekarang saya dipercaya menjadi bagian dari UI. At least, lewat this personal website, diharapkan saya bisa menyuntikkan nilai-nilai positive bagi kaum muda Indonesia. We'll see...

Emangnya nanti www.billyboen.com akan gimana sih? Saya ngga bisa reveal semuanya, tapi yang jelas ini memang benar2 website pribadi, namun konsepnya akan sedikit berbeda dari website pribadi pada umumnya karena saya akan meng-encourage my friends untuk berkontribusi di sini, saling share knowledge, pengalaman, dan informasi apapun yang kiranya bisa membantu satu sama lain.

Semoga, yang sudah menjadi friends di www.facebook.com/youngontop dan www.facebook.com/billyboen, serta di www.twitter.com/billyboen dan www.twitter.com/youngontop akan segera menjadi 'friends'nya saya di www.billyboen.com.

Mohon restunya agar personal web ini bisa menjadi berguna bagi orang banyak...terutama kaum muda Indonesia yang setuju dengan pemikiran saya bahwa "Kalau bisa sukses di usia muda, kenapa mesti nunggu tua?"

See you ON TOP of www.billyboen.com

BB

Monday, April 19, 2010

"Pemikiran Menciptakan Sebuah Kenyataan"

By: Rima Permata

Sebelumnya saya ingin menginformasikan bahwa saya adalah new comer. Saya baru mengikuti twitter dan blog youngontop. Begitu saya baca apa yang ada di dalam blog tersebut, saya sangat kagum dan bangga bahwa Indonesia masih memiliki kaum muda yang optimis, realistis dan sangat berkeinginan untuk berhasil maju di usia yang muda.

Saya Rima Permata, umur 22 tahun. Di umur 22 tahun ini saya masih belum seberhasil anda yg telah lulus S1 dan S2 dengan cumlaude. Saya hanya berhasil lulus S1 dari Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Airlangga di usia 20 tahun. Sekarang saya bekerja dan masih belum melanjutkan S2, tapi sedang mengarah ke sana. Saya salut dengan Anda yang berhasil meraih master di usia muda. Saya ingin berbagi cerita disini.

Masa muda adalah masa yang sangat menggembirakan, saat dimana kita bisa melakukan hal-hal yang jarang bisa dilakukan saat kita tidak muda. Sewaktu kuliah saya termasuk aktivis yang suka meramaikan hiruk pikuk organisasi mahasiswa, hingga di saat saya semester 6, saat saya bermimpi menjadi orang pertama wanita yang berhasil lulus kurang dari 3 tahun dengan cumlaude, saya diberi tanggung jawab untuk memimpin satu bidang di himpunan mahasiswa akuntansi. Oleh bapak ketua saya diberi amanah untuk membidangi satu hal baru yang belum ada sebelumnya, Fund Raising. Antara bangga dan tidak mau mengacaukan keinginan saya untuk selesai kuliah di semester 6. Saya minta waktu sehari untuk memikirkannya.

Saya yakin ketika saya mengambil kesempatan emas ini saya akan kaya pengalaman tapi saya juga ragu, apakah saya bisa meraih mimpi saya tadi. Saya ingin membanggakan keluarga, dosen dan kerabat yang menaruh harapan ke saya. And I took that chance. Saya benar-benar tidak ingin dipermainkan oleh waktu. Saya yang harus mengatur waktu tersebut. Saya harus berbeda sekarang. Saya tidak boleh sama dengan Rima di saat saat yang lalu. Karena jika saya tetap sama, saya tidak cukup yakin, I could handle all of the things right.

Saya buat perencanaan, jadwal, prioritas dan quote-quote yang bisa memacu semangat saya. Dinding kamar saya penuh dengan kertas karton. Saya percaya dengan terapi ini, karena kamar adalah tempat yang pasti saya hampiri setiap harinya, dan di saat saya memandang dinding, saya pasti akan membaca apa yang saya tulis disitu. Meski saya hafal atas apa yang saya tulis, setiap saya baca kembali, saya seperti di re-charge, terpompa lagi semangatnya untuk make something. Tidak ingin hanya jadi mahasiswa biasa, itu pointnya.

Alhamdulillah, di akhir masa kepemimpinan, tim kami berhasil menyumbangkan hampir Rp 18.000.000,- untuk almamater. Jumlah yang cukup besar bagi kami. Mengingat waktu yang diberikan hanya satu semester dan kita benar-benar dituntut untuk sekreatif mungkin menjadi mesin pencetak uang bagi himpunan. Mulai dari berjualan baju bekas hingga meng-arrange suatu acara besar kami lakoni. Banyak pengalaman, wawasan, pengetahuan baru yang tidak didapat di kelas saat kuliah. Saya senang dan bangga atas upaya kami ini.

Selesai satu hal, masih ada hutang saya satu lagi ke keluarga, dosen dan kerabat. Total satu semester, konsentrasi untuk skripsi total tercurah hanya 3 bulan, mengingat waktu yang bersamaan pula saya harus KKN (Kuliah Kerja Nyata) dan menyelesaikan 3 mata kuliah. It was a very hard semester. Saya masih tetap tidak ingin kehilangan masa-masa bermain dengan para sahabat. Saya tetap bersosialisasi dengan mereka. Konsekuensinya, memang waktu istirahat saya yang sangat kurang. Tapi tak apalah, demi pencapaian mimpi saya.

Tanggal 4 Agustus 2008, skripsi saya di-acc dosen pembimbing, dan saya harus maju untuk sidang tanggal 14 Agustus 2008. I was shock. I only had less ten days to make it. Saya harus belajar untuk komprehensif (yang diujikan mata kuliah dari semester satu hingga enam) dan skripsi saya. Saya bingung, apa dulu yang harus dipelajari. Kembali, saya membuat perencanaan dan prioritas mata kuliah. Saya baca summary saya saat kuliah, banyak konsultasi dengan senior serta dosen. Dan Alhamdulillah, hari itu, kamis, 14 Agustus 2008, i made it. Saya lulus dengan nilai AB dan menjadi wanita pertama lulus 2 tahun 11 bulan dengan IPK 3,91. Tangis haru keluarga dan teman-teman yang mendampingi, membuat saya diam terpaku dan makin percaya bahwa apa yang ada di pikiran kita adalah hal yang nyata. Hingga tanggal 25 Oktober 2008, saya berhasil menjadi Wisudawan Terbaik Universitas Airlangga Surabaya.

Saat ini, saya bekerja di salah satu perusahan swasta besar yang bergerak di bidang otomotif di daerah Jakarta Utara. Dan kembali dipercaya mengkoordinir tiga orang senior serta membawahi bidang yang belum pernah saya duga sebelumnya.

Semoga cerita sederhana ini bisa memompa semangat kawan-kawan muda yang sedang kuliah atau sekolah, bahwa jangan pernah putus asa atas apa mimpi Anda. Justru di saat anda kuliah ini adalah saatnya anda berbuat, tidak hanya secara akademis saja. Banyak hal yang bisa kita ukir. Be different.

-------

Cerita sederhana ini membuat saya merinding ketika membacanya. Saya BUKAN motivator, oleh karenanya saya TIDAK BISA bilang bahwa kamu pasti sukses, karena yang menentukan kamu akan sukses atau tidak adalah kamu sendiri.

Kalau ada orang yang sukses, berarti sukses itu bukan mustahil, why not become one of them? All you need to do is to WANT IT BADLY, FOCUS, and HAVE COMMITMENT TO IT, REACH IT!

Cheers,
BB

Sunday, April 11, 2010

"Nike Vs. Adidas" & "Susah Parkir Vs. Car Call"

Dear Friends,

Kita semua tahu bahwa orang yang kreatif pastinya lebih 'diminati' di lingkungan kerja. Mereka biasanya cendrung orang2 yang tidak mudah puas dengan hasil yang telah dicapainya. Karena ketidakpuasannya, mereka terus mengasah otaknya untuk bisa mencapai suatu hal lebih cepat, lebih baik,...lebih tepat.

Semakin kita sering mengasah otak kita, semakin kreatif akan menjadi suatu kebiasaan. Nah, kalau sudah namanya kebiasaan, dengan maupun tanpa disadari, kita akan terus menerus melakukannya.

Ada 2 contoh yang akan saya coba ceritakan di sini tanpa menyebutkan nama asli si pelaku. :)

Pertama:
Di suatu event brand tertentu, misal di event baseketnya Adidas...yang berarti di semua sudut lapangan pastinya yang terpasang ya logo2nya Adidas, manajernya Nike mendatangi MC acara dan 'melaporkan' bahwa dia kehilangan tas hitam Nike. Guess, what? Pasti si MC akan menginformasikan di semua speaker "Bagi yang melihat tas Nike berwarna hitam, harap melaporkan ke pihak panitia. Sekali lagi, bagi yang melihat tas Nike berwarna hitam, harap melaporkan ke pihak panitia." It's a FREE ad di tengah acara si kompetitor. THIS IS CREATIVE!

Kedua:
Sangat sulit untuk mendapatkan parkir di gedung parkir tempatnya bekerja, si A biasanya menurunkan temannya yang kebetulan pergi nebeng kerja karena mereka rumahnya satu komplek di lobby kantor. Kemudian temannya jalan ke parkiran kantor yang full, lihat mana mobil yang ada supirnya, hafalin plat nomernya, kemudian dia ke lobby lagi untuk car call. "Mobil B XXXX BB ditunggu segera kehadirannya di lobby, sekali lagi, mobil B XXXX BB ditunggu segera kehadirannya di lobby." Yes, begitu tuh mobil ke lobby, jelas sang supir tidak akan melihat 'bossnya' di lobby. Dan ketika dia masuk lagi ke parkiran, tempat parkirnya sudah ditempati mobil si A. THIS IS CREATIVE!

Dari contoh kedua yang sangat simple ini, kita bisa melihat bahwa kreatifitas dapat menyelesaikan suatu masalah. Saya tidak bilang bahwa ini adalah cara yang baik untuk ditiru, tapi yang pasti i found this creative.

Kreatif seperti apa yang pernah kamu lakukan? Berikan contohnya if you dont mind? Kali aja bisa kasih inspirasi ke kita semua?

Thanks!
BB

www.twitter.com/billyboen
www.twitter.com/youngontop
www.facebook.com/youngontop

Sunday, April 4, 2010

This is HOW I MAKE MY LIFE EXCITING

Dear Friends,

Setelah untuk kesekian kalinya gagal ngajak my son James & my wife Bowling camping akhirnya hari Jumat 3 April kemarin kesampean juga...

Jam 8.30am kami berangkat, ngelewatin Pasar Cicurug, Pasar Cibadak, dan Pasar Cisaat (Sukabumi), akhirnya kami sampai di area Rakata Tanakita Adventure jam 12.30pm. Yes, 4 jam dari Jakarta, karena di setiap pasar, bener2 macet!

Sampe di sana, kami langsung 'check in'. Wifey + Son bilang "Oh, so muddy", karena emang hujan dan rumput jadi super becek. Saya bilang "Yes, we are camping, not staying at 5 star hotel!" :)

Setelah itu, kami langsung dijamu makan siang; nasi putih panas, ayam goreng mentega, tempe mendoan, ikan goreng, sayum asem, dan karedok + kerupuk dan 2 macam sambal. Enak banget! Setelah itu, kami dipandu oleh staff hotel jalan kaki ke danau. Ngga jauh, cuma sekitar 20menit jalan. Kami naik perahu, di tengah2 saya minta tukeran tempat sama dua abang pendayung dan coba mendayung. James ikut2an dan pas kita berdua ngedayung, kapal kita muter (karena dayungan saya lebih kuat dibanding dayungan James). :)

Selesai ngedayung selama 5 menit, James pun laper. Dia makan Pop Mie dulu. Selesai makan, kami balik ke hotel, jalannya nanjak. Sesampenya di hotel, saya tidur 2.5jam, sementara James naik flying fox ditemani 'photographer' cantik, yes...mommynya.

Sore saya kebangun, kita mandi trus dijamu makan malam. Another great Indonesian food: nasi putih panas, ikan goreng, sate ayam, soto ayam, kerupuk, dan sambal. Sambil makan, kami diiringi LIVE musik seperti yang ada di Oasis restaurant Jakarta. Lagu-lagu yang dimainkan, lagu-lagu era 60-70an. Jadi sempat teringat my Mom, so i called her and told her about this...ngga lupa untuk bilang "I love you Mom".

Jarang kami merasakan malam yang indah. Api unggun, nyanyi2 bareng tamu-tamu lain. Sampai kira-kira jam 9.30pm, setelah James makan jagung bakar, kami kembali ke tenda kami. Wifey slept right away, sementara James dan saya baca buku. James baca "How To Train The Dragon" dan saya baca buku yang dikasih sama Yoris "Oh My Goodness, Buku Pintar Seorang Creative Junk1es". James bobo jam 10.30pm, saya bobo jam 1am setelah menyelesaikan 7 chapter dari total 9 chapter di buku tersebut!

Pagi2 jam 6.15am, kami semua bangun. Breakfast: nasi goreng, bakmi goreng, telur dadar. Setelah itu, wifey ajak saya trekking ke danau lagi, sementara James di tenda baca buku. Kali ini kami jogging. Setelah sampai danau, kami memutuskan untuk nyobain ke air terjun. Jalannya benar-benar berbatu2 dan licin, lewatin hutan. Ngeri juga. Kami berjalan selama 2 jam lebih, baru akhirnya sampai di air terjun!

Air terjunnya 'powerful' dan di sana dingin banget karena anginnya kencang dan airnya kaya air es! Setelah berfoto2 ria, kami memutuskan untuk pulang ke camping kami. Pengennya sih jalan pulang, tapi apa daya godaan untuk naek ojek lebih besar. We decided untuk naek ojek deh. Nah, ini pengalaman yang ngga terlupakan juga, karena sebelum sampe ke jalan raya, dengan ojek kami harus melewati jalan setapak yang di sebelah kanannya percis adalah jurang 200+ meter kedalamannya! Dan jalan setapaknya licin banget...gila deg2an banget!

Well, obviously kami sampai ke camping dengan selamat. Sampe di camping, kami mandi, James naik flying fox 2 kali lagi, makan siang: nasi putih panas, ikan goreng, sayur lodeh super lezat, tahu goreng, tempe goreng, kerupuk dan sambal. Duh, ngetik ini aja jadi laper lagi! :)

Setelah makan, kami memutuskan untuk pulang ke Jakarta. Perjalanan ke Jakarta, kami tempuh dalam waktu 4 jam.

Apa yang saya mau sampaikan di sini adalah bahwa saya sadar hidup itu hanya sekali. Pepatah dari Paulo Coelho "Life is only once, but if we do it right, once is more than enough". Beautiful quote, ya? Nah, yang saya mau tambahkan di sini adalah bahwa "Only you who can decide whether your life is exciting or not".

Kalau bisa buat hidup kita lebih berwarna (positively), why not? Pengalaman yang membuat hidup kita lebih ceria akan membuat our mind, soul, and body relaxed and recharged. Dan ini penting, kenapa? Karena setelah kita rileks dan recharged, kita akan 'lebih siap' untuk menghadapi apa yang akan ada di depan kita, minggu2 atau bahkan bulan2 ke depan!

Be Inspired,

BB

www.twitter.com/billyboen
www.twitter.com/youngontop
www.facebook.com/youngontop

Monday, March 15, 2010

"I Have a Dream" by James C. Boen

I am James C. Boen a ten year old kid in Bali.
I have a dream that people will have an appropriate way to dispose of trash instead of throwing trash in the sea.
So people can go to clean places.

My first point is lots of people throw trash anywhere because they are uneducated about pollution.
People, to make a difference we need everyone to tell all the peple they know to put there trash at their public recycling plant.

Everyday trash is not being disposed of properly.
We need people to give money to various charities like what bill gates did but for trash disposal.
I need more people to go green and to start doing the three eco friends re's recycling, re-use and reduce trash.
And i also need a bit of money so i can give to recycling plants.
And build some recycling plants.
With some help we can help the world if you give 10 dollars to some other foundations they can help too.
if you give us your names we know if you are eco friendly.

I have dream that i will be able to create a way to dispose of trash properly.
I call it the fresh airinator it can burn trash inside a container and turns the smoke into fresh air.

YOU HAVE HEARD FROM ME AND NOW TELL EVERYONE YOU KNOW SO THEY AS WELL CAN BE ECO FRIENDLY!!!!!!!!!!

Note: this is James' humanity assignment at Canggu Community School which is typed as it is (including miss-spellings)

Moral of the story:
Think BIG. And when you have beautiful dreams, share them to the world. Together we can make a difference in this world.

Be Inspired!

BB

www.twitter.com/billyboen
www.twitter.com/youngontop
www.facebook.com/youngontop

Sunday, March 14, 2010

Statistic "Young On Top" Fan Page @ Facebook

Dear YOT'ers,

Inilah statistik YOT Fan Page per March 14, 2010, in case you want to know:

By Age Percentage:

Male Female Total
63% 37%
13-17 15% 10% 25%
18-24 33% 20% 53%
25-34 12% 6% 18%
35-44 2% 1% 3%
45-54 0% 0% 0%
55+ 0% 0% 0%


By City Rankings:

Jakarta 18,008
Washington 1,223
Cirebon 1,012
Yogyakarta 553
Santa Clara 462
Surabaya 446
Semarang 368
San Jose 362
Palo Alto 360
Tangerang 329
Bogor 286
Medan 260
Bekasi 235
Malang 197
Makassar 177
Palembang 155
Denpasar 143
Rotterdam 115
Bandung 114

Analisa dan apa kesimpulan yang bisa ditarik dari statistik ini?

Billy Boen

www.twitter.com/billyboen
www.twitter.com/youngontop
www.facebook.com/youngontop

Sunday, March 7, 2010

Gaji Rp. 5,000,000,- Vs. Rp. 250,000,000,-

Menurutmu, berapa gaji ‘standar’ seseorang yang baru lulus kuliah S1 di Indonesia? Biasanya, lulusan S1 dari universitas lokal untuk pekerjaan pertamanya akan mendapatkan gaji berkisar antara Rp.1 juta – Rp.2.5 juta per bulan, sedangkan lulusan S1 dari luar negeri bisa mendapatkan gaji sekitar Rp. 2 juta – Rp. 5 juta per bulan. Tolong diingat, kisaran yang saya sebut di atas tidak baku karena gaji yang ditawarkan biasanya tergantung dari size perusahaan, tingkat kebutuhan perusahaan, tanpa atau dengan kita sadari like dan dislike yang menginterview terhadap yang diinterview juga mempengaruhi, dan masih banyak lagi. Tapi kisaran tadi adalah yang ada pada umumnya.

Dengan semakin tingginya rasa keinginan kebanyakan orang jaman sekarang ini untuk menjadi kaya, saya ngga heran sekarang ini semakin banyak orang yang mau berwiraswasta. Terlebih lagi, istilah keren Entrepreneur (Pengusaha) sudah makin dikenal secara luas oleh masyarakat. Saya sangat mendukung spirit untuk menjadi Entrepreneur, namun yang ingin saya bahas lebih lanjut adalah sektor yang di’tekuni’ oleh 98% tenaga kerja aktif, yaitu Pekerja / Karyawan. Kenapa? Karena tidak ada satu Entrepreneurs pun yang bisa sukses tanpa didukung oleh para karyawannya. Oleh sebab itu, saya berharap pemikiran yang saya tulis ini dapat membongkar pemikiran ‘primitif’ kebanyakan orang sehingga ujung-ujungnya, mampu memberikan pengaruh positif bagi tenaga kerja Indonesia (maupun Entrepreneurs sekalipun) sehingga mampu menjadi lebih baik dan kompetitif.

Anyway, berapa biaya kuliah sampai lulus S1? Kalau universitas dalam negeri berkisar dari belasan juta sampai ratusan juta. Kalau universitas luar negeri berkisar di atas Rp. 1 milyar. Nah, kalau gaji yang diterima ketika pertama kali kerja adalah Rp.1 juta per bulan untuk lulusan lokal dan Rp. 2 juta per bulan untuk lulusan luar neger,...”Kapan balik modalnya?

Sekarang, coba tanya ke dirimu sendiri, “Berapa gaji yang ingin kamu dapatkan 3 tahun lagi? 5 tahun lagi, 10 tahun lagi?” Di buku “Young On Top” yang saya tulis, saya bercerita tentang seseorang yang ketika lulus S2 dari luar negeri mendapatkan gaji hanya sekitar Rp. 2 juta per bulan. Namun saat itu juga dia bermimpi untuk mendapatkan gaji sebesar Rp. 25 juta per bulan (10 x umurnya x Rp.1 juta). Untuk sekadar update, dia berhasil mendapatkan gaji yang dia impikan itu setelah dia bekerja selama kurang lebih 5 tahun! Bayangkan, dia berhasil mendapatkan gaji 12.5 x lipat dalam kurun waktu 5 tahun! Dan, sekarang ini dia sudah mendapatkan gaji yang jauh lebih dari apa yang pernah dia mimpikan saat dia baru lulus kuliah saat itu.

Sebenarnya, apa yang mau saya sampaikan di sini adalah untuk THINK BIG. Dulu ketika masih kecil, saya sering mendengar nasehat atas apa yang pernah disampaikan oleh Presiden RI kita yang ke-1, yang kira-kira berbunyi, “Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit”. Saya setuju banget. Kenapa? Karena...saya berpikir, ”Kenapa tidak?” Coba jawab pertanyaan berikut, “Apakah kalau kamu bermimpi untuk mendapatkan gaji Rp. 250 juta per bulan lantas kamu harus ‘membayar sesuatu’ ke pemerintah, ke orang tuamu, ke temanmu, ke tetanggamu?” Ngga kan!

Jadi dari awal karirmu, jangan hanya berharap untuk mendapatkan gaji yang kamu pikir masuk akal. Di buku Rich Dad Poor Dad karangan Robert Kiyosaki, dia bilang bahwa kebanyakan orang ngga berani untuk bermimpi. Ya itu tadi, mereka hanya berani memimpikan apa yang mereka pikir mereka bisa capai. Padahal, menurut Robert, apa yang seseorang pikir untuk mampu dia raih hanyalah sebuah konteks realitas yang dia miliki saat itu. Dalam bermimpi, ngga usah mikir apa yang kamu mimpikan itu masuk akal atau tidak. Memangnya ketika kamu tidur kamu juga hanya mau memimpikan sesuatu yang masuk akal saja? Ngga kan? Ketika kamu tidur, kamu ngga bisa set apa yang mau kamu mimpikan. Nah, dalam ‘bermimpi’ / menset cita-cita, kamu bisa kontrol apa yang mau kamu mimpikan. Jadi, kenapa hanya menset yang masuk akal menurutmu?

Di dalam melakukan pekerjaanmu sehari-hari pun, cobalah ‘bermimpi’ untuk mampu mendapatkan jauh di atas target yang telah ditentukan oleh atasanmu. Misalnya kamu ditargetkan untuk penjualan sebesar Rp. 100 juta, cobalah untuk ‘bermimpi’ dan menargetkan dirimu sendiri untuk dapat mencapai Rp. 200 juta, misalnya. Apa yang terjadi kalau kamu ternyata gagal dan hanya mampu mencapai 60% dari apa yang kamu impikan? Artinya, kamu berhasil mencapai Rp. 120 juta atau lebih tinggi target yang diberikan. Nah, coba kalau kamu sejak awal hanya ‘bermimpi’ dan menargetkan dirimu untuk pencapaian Rp. 100 juta dan hanya berhasil 75%-nya? Meski prosentasi pencapaiannya lebih tinggi, 75% berbanding 60%, tapi pencapaian Rupiahnya lebih rendah! Menurutmu, atasanmu akan lebih senang dengan pencapaian yang mana by percentage atau by Rupiah value?

Seperti yang saya katakan di atas, pemikiran ini pun diperlukan oleh Entrepreneurs tanpa terkecuali. Dalam mengembangkan usaha, janganlah takut untuk bermimpi!

Yang saya mau tekankan di sini adalah penting untuk kita semua untuk memiliki mimpi yang besar, mimpi yang mungkin saat ini ‘tidak masuk akal’ (menurut konteks realitasmu). Namun, mimpi aja ngga akan cukup. Kamu ngga akan bisa meraih mimpimu tanpa usaha yang maksimal dan konsistensi; terus melakukan yang terbaik di setiap kesempatan, alias Just Perform. Tunggu tulisan saya berikutnya...

Billy Boen
Chief Executive Officer – PT Jakarta International Management
Author & Host Radio Show “Young On Top” on Kis 95.1fm Jakarta

Follow me on www.twitter.com/billyboen
Follow “Young On Top” on www.twitter.com/youngontop
Join www.facebook.com/youngontop

(source: www.kickandy.com)

Monday, January 25, 2010

A Head Start On Success for Young Indonesian Execs - Jakarta Globe, January 17, 2010

The young men who founded the Indonesian Young Executives Community like to think big. Their vision and passion have enabled them to reach the top of their game at age when most people are only starting their careers.

Meet Billy Boen. Having graduated from Tunas Karya high school in North Jakarta, Billy moved to the United States to study business administration at Utah State University. He finished his bachelor degree in only two-and-a-half years. He then continued his studies at the State University of West Georgia and achieved his masters within a year.

Returning to Jakarta after his studies, Billy worked for a sports apparel distributor where he successfully developed and expanded the company. At the age of 26, he was appointed general manager. At 29, he was managing three subsidiaries of a large publishing group in Indonesia. Billy, now 31, is probably one of the youngest chief executives in the nation.

However, he’s not one for resting on his laurels. Having reached the top at a relatively young age, he wants to inspire young men and women to achieve their own success.

Billy wrote a self-development and motivational book, “Young on Top”, which was released in April [09]. The book, which shares the success secrets of young Indonesian executives, became a best-seller and has been reprinted five times already.

The success of the book prompted Andy F Nova, the host of the “Kick Andy” talk show on Metro TV, to invite the author to appear on his show in May 2009.

Billy invited his sources for the book, Antonny Liem, 33, a managing director of a marketing consultation company, and Yan Hendry Jauwena, 29, branch manager of an international shipment company, to the show with him.

“After the show, we kept in touch”, Yan said. “Then, Billy and Antonny concocted the idea to establish the IYEC on Facebook and I decided to join them.”

“All of us are hard workers,” Billy said. “And we all care a lot about the younger generation of Indonesians. So we thought, ‘Why don’t we create a community for Indonesian young executives, where they can share and discuss ideas?’ ”

“At first, we intended the community to be for young Indonesian executives below the age of 40, from the supervisory level up to CEOs,” Antonny said. “But as we progressed, we realized there are a lot of entrepreneurs and students who want to join us. So, now we don’t limit the membership of our community.”

“We have to share our successes, as well as our failures for [students] to learn. Hopefully, they can be better than we are now,” Yan said.

“We want to nurture young Indonesian leaders,” Billy said. “Just imagine, 10 to 15 years from now, these young people will become the top-level executives in Indonesia. If they are rotten, they could lead their companies to bad things, and as a result, they could also ruin our country.”

Today, the community has over 3,100 members online.

In its discussion forum on Facebook, the group exchanges ideas and experiences. On Mondays, Antonny also sends motivational e-mails to members. Billy and Antonny also host a Wednesday night radio talk show program on 95.1 Kis FM, “Young on Top.”

“We try to use as many channels as possible to share our knowledge and information,” Antonny said. “Our biggest challenge right now is how to bring this online community to the real world.”

“We aim to help develop people, not just meet to make new friends,” Yan said.

“However, it is also important to network,” Billy added. “In our gatherings, you can meet great individuals who have made it in the world of business. And we only invite C-levels to speak in our gatherings.” C-levels are top executives who hold top positions, such as CEOs and CFOs.

Besides offline gatherings, IYEC also participates in other events, including the Indonesian Community Expo in November.

“At the ICE, we were the only group in the ‘professionals’ category,” Antonny said. At the expo, the IYEC booth provided career guidance and behavioral tests for students to find what professions suited them.

“We are also planning to formalize the organization,” Antonny said. Besides establishing the IYEC as a formal body with budgets and statutes, they are also creating a Web site for their community and plan to re-register members.

“We’re also planning to add a branch, probably in Surabaya,” Antonny said.

“It’s a big plan,” Yan said. “It also has a big vision. We’re very serious about making a contribution to the country.”

Sunday, January 24, 2010

YOUNG ON TOP : HOW TO REACH SUCCEES AT YOUNG (AGE)

By Saumi Rizqiyanto

Sebenarnya sudah lama pingin baca buku ini, cuman sayang gak banyak orang yang punya apalagi untuk kalangan mahasiswa UIN, pingin banget beli cuman gak pernah ada kesempatan untuk beli bukunya, mau ke gramedia terdekat males kalo sendiri, zaman sekarang kan hang out kemana2 harus sama temen kalau gak nanti kayak orang kesasar sendirian, looks like a looser! Beruntung salah satu rekan kerja saya suka sekali berburu buku, dan pada suatu kesempatan dia bawa buku Young On Top karya Billy Boen itu, wah seneng deh akhirnya bisa baca walau cuman sekilas. Dalam hati sebenarnya saya bertekad pingin banget beli bukunya.

Walau buku ini sudah banyak yang mengupas, baik dalam reality show semisal Kick Andy, talkshow kampus ataupun sekedar tulisan di Blog, saya pikir sebagai bentuk ekspresi boleh dunk saya mengekor seperti yang lain, walau dengan kesan sebagai follower dan sudah usang karena sudah terlampau banyak. Jadi here we go…

Everybody, menurut Billy Boen, dan sudah terbukti dilapangan menginginkan kesuksesan. Its normal things, namun berapa sih dari sekian banyak orang yang berhasil mencapai posisi top, sebagai general manager atau CEO atau apapun dalam posisi atas. Saya kira sedikit dan menurut buku ini, secara statistik hanya sekitar 2%. Gila aja yah Cuma segitu ternyata. Jadi kalau ada sekitar 100 sarjana yang diwisuda, berarti hanya 2 orang yang bisa mencapai posisi puncak! Lainnya sekitar 98 orang bisa jadi hanya jadi orang-orang biasa! Dalam istilah kompetisi, 98 orang itu yang kalah dalam persaingan! Idih, membayangkannya aja udah ngeri apalagi kalau sudah jadi kenyataan.

So, absolutely saya ingin sukses dunk, saya ingin mencapai posisi puncak! Dalam arti bukan benar2 menjadi presiden, direktur utama, atau apalah, setidaknya top level atau dalam bahasanya Todd Siler, memegang kendali atas hidup sendiri! Tapi kan yang menjadi pertanyaan bagaimana caranya? Umur saya sekarang sudah 22 tahun jadi masih tersisa sekitar 8 tahun lagi untuk mencapai posisi top di usia muda (at least 30 thn)! Sekarang aja masih jadi mahasiswa, tapi nevermindlah. Just flow like a water, but still have a point!

Menurut Billy Boen sih untuk menjadi top level at young setidaknya harus punya mimpi besar, menuliskan rencana-rencana, confidence dan berbagai tips dan trik lainnya yang sebenarnya sudah pernah saya dengar! Tapi yang justru menarik untuk dibahas adalah bagian yang menyatakan dengan jelas do what you love! Jadi kerjakan saja apa yang kita suka, karena didalamnya terdapat passion, atau ghirah untuk terus bekerja semaksimal mungkin sehingga memunculkan performa prima dalam kinerja kita!

Korelasinya sangat erat dengan bagian buku yang lain yang menyatakan dengan jelas “just perform” atau lakukan saja! Kerjakan saja apa yang kita sukai, dengan penuh semangat sehingga memunculkan performa yang sempurna! Dengan simpel Billy mengatakan “kalau tidak suka pada suatu pekerjaan mendingan jangan diambil dari pada bekerja tidak dengan passion”. Hmmm ada benarnya juga, tapi bagaimana dengan orang-orang yang tidak punya kesempatan untuk memilih karena berbagai keterbatasan yang dimiliki? Billy menjelaskan melalui cerita bahwa ada seseorang yang dulunya sangat miskin, tidak punya kesempatan untuk kuliah, tidurnya numpang di kostan teman, bekerja sebagai tukang pengisi air! Suatu ketika punya kesempatan makan di hard rock kafe. Dia sangat tertarik untuk bekerja sebagai waitress. Karena ketertarikannya itulah akhirnya dia mendaftar sebagai waitress untuk hard rock di Bali. Karena kecintaannya pada pekerjaannya akhirnya dia menjadi manager waitress di kafe hard rock kafe itu!

Relasinya dengan kondisi saya! Pada suatu saat saya merasa saya sangat mencintai pekerjaan saya sebagai desainer grafis dan web developer! Saya sangat senang bisa bekerja sama dengan banyak orang, dengan orang-orang yang punya banyak network hingga akhirnya nama saya terbawa pada tingkat tertentu. Tapi pada suatu titik saya merasa jenuh dengan pekerjaan saya, saya merasa tidak adil ketika honor saya ternyata sama dengan honor seorang editor padahal kerja saya sesungguhnya lebih berat! Ada suatu saat ketika saya udahlah kerjakan saja seperlunya. Tidak perlu dengan passion toh, honor saya sama saja.

Bagaimana mengatasi hal ini, inilah yang belum dikupas dalam buku Billy Boen ini. Tapi mungkin bisa jadi jawabannya simple, just perform seperti kata Billy Boen! Kerjakan saja apa yang kamu sukai! Insyaallah semua juga akan berjalan dengan baik!

SUKSES: Umur Vs. Gender

Dear Friends,

Saya lagi me-review siapa saja fans Young On Top page di Facebook, dan dari statistik geografi, umur, dan gender kita seolah-olah 'dibiarkan' untuk mengambil kesimpulan sendiri.

Geografi:
Rank 1 - Jakarta
Rank 2 - Santa Clara, USA
Rank 3 - Cirebon (koq bisa ya? apakah karena my Mom asalnya dari Cirebon?)

Gender:
Male 62%
Female 37%

Umur:
Umur 18-24: 54%
Umur 25-35: 19%

Terlepas dari data statistik berdasarkan geografi, yang lebih buat saya penasaran yang tentang Gender dan Umur. Kenapa 'yang berhubungan dengan SUKSES secara karir', masih didominasi oleh kaum pria? Apakah statistik ini bisa menggambarkan kenyataan yang sebenarnya terjadi di masyarakat kita, di mana kaum wanita yang ingin sukses di karirnya masih lebih sedikit dibandingkan dengan kaum pria? Padahal kan jumlah wanita lebih banyak dibandingin sama jumlah kaum pria. Kenapa ya?

Dari segi umur, saya senang melihat bahwa Young On Top fan page ini didominasi oleh range umur 18-24. Kenapa? Karena ini menggambarkan bahwa semakin banyak anak-anak muda yang semakin ingin mempersiapkan dirinya untuk suskes, meski mereka masih kuliah (range umur 18-24 kebanyakan mahasiswa/i, bener kan?). Berandai-andai dari statistik umur ini,..."Kalau makin banyak mahasiswa/i yang terinspirasi dari buku Young On Top, apakah mungkin 10 tahun - 15 tahun lagi Indonesia penuh dengan pemimpin yang memang layak di posisinya? Yang penuh integritas, mampu menjalankan apa yang ditugaskan Bangsa ini?

Di suatu makan malam saya dengan Firmanzah, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, yang masih berumur 33 tahun..., dia bilang "Bill, 10-15 tahun lagi, kalau bukan kamu dan aku yang menjadi pemimpin-pemimpin negara ini, siapa lagi? Apakah kamu siap?"

Hmm, kalaupun bukan berkarir di pemerintahan, apakah nantinya Indonesia akan memiliki banyak CEO kelas Asia atau bahkan kelas dunia? Semoga di generasi kita, kita bisa tunjukkan bahwa dahulu ada seorang Soekarno yang menurut sejarah dunia dia adalah salah satu pemimpin dunia yang penuh kharisma, dan sekarang...ada anak-anak muda yang siap membangun Bangsa ini.

Jangan lewatkan 'cuap-cuap' saya dengan narasumber2 yang inspiring di Kis 95.1fm!

Be YOUNG ON TOP, be inspired!

See you ON TOP!
Billy Boen

CEO, PT. Jakarta International Management
Member of Board, Rolling Stone Indonesia
Author & Host Radio Show "YOUNG ON TOP" on Kis 95.1fm (Every Wednesday at 7pm-8pm)

www.facebook.com/youngontop
www.facebook.com/billyboen
www.twitter.com/youngontop