Wednesday, June 30, 2010

YOUNG ON TOP Campus Ambassador, JOIN NOW!

Akhirnya secara perlahan saya berhasil membentuk Sekretariat YOUNG ON TOP yang memiliki visi simplenya adalah untuk mempersiapkan kaum muda Indonesia untuk menjadi generasi penerus bangsa yang hebat!

Langkah awal yang kami prioritaskan adalah untuk menunjuk YOUNG ON TOP Campus Ambassador (YOT CA) atau Bahasa Indonesianya: Duta Kampus YOUNG ON TOP.

Merekalah mahasiswa/i yang siap untuk menerapkan nilai-nilai YOT di dalam kehidupannya di dalam maupun di luar kampus dan siap untuk menyebarkan spirit YOT ke teman-teman kampusnya.

Meski Sekretariat YOT berada di Jakarta, kami berharap untuk memiliki YOT CA tidak hanya di Jakarta, tapi juga di seluruh kampus di Indonesia. Bagaimana caranya? Dengan menggunakan teknologi yang bernama indline.com. Dari proses interview sampai meeting dan diskusi regularnya akan menggunakan teknologi ini.

Periode keanggotaan mengikuti tahun ajaran yang ada di Indonesia: Juli ke Juni tahun berikutnya. Semoga selama periode Juli 2010 - Juni 2011 akan ada perwakilan dari setidaknya 20 kampus di seluruh Tanah Air, dengan jumlah 100 YOT CA.

Kalau kamu adalah mahasiswa yang memiliki keinginan untuk SUKSES di USIA MUDA,...send your short biography ke youngontop@gmail.com dan tunggu jadwal interviewnya.

See you ON TOP!
Billy Boen

www.twitter.com/billyboen
www.facebook.com/billyboenYOT

www.twitter.com/youngontop
www.facebook.com/youngontop

Sunday, June 20, 2010

My Journey to Phuket Marathon

Dear Friends,

Bagi yang ikutin twitter saya: @billyboen, pasti tau bahwa sejak Feb 2010 saya sudah merencanakan untuk ikut Phuket Marathon tanggal 13 Juni 2010, di Thailand. Saya daftar untuk yang Half Marathon, 21km karena memang tidak disarankan untuk 'first timer' mendaftar langsung Full Marathon, 42km.

Ketika saya daftar dan twit, banyak yang bingung. Jangankan di twitter, teman2 dekat saya aja bingung dan banyak yang berkomentar "Kaya ngga ada kerjaan aja lo, Bil?", "Ngapain sih ikutan marathon, udah gila lo ya?" dan masih banyak lagi komentar2 skeptis serupa.

Untuk kebanyakan teman saya yang memang pengusaha maupun karyawan (dari level bawah sampai Top Executive), ikutan marathon mungkin tidak pernah ada di benak mereka. Untuk mereka yang sudah sukses berpikir bagaimana untuk lebih sukses lagi, untuk mereka yang masih meniti karir berpikir bagaimana bisa dipromote, naik gaji, dan jadi pimpinan perusahaan. Untuk ikut marathon? It's like an out-of-this-world subject buat mereka.

Di sini saya mau jelasin kenapa saya langsung bilang "IKUT!" ketika diajak teman saya, Yonatan Bhakti, seorang professional di salah satu brand automotive terbaik di dunia. Di benak saya ada 3 hal:

1. Quote Paulo Coelho, "We live only once, but if we do it right, once is enough". It's a beautiful quote! Yes, kita hanya hidup 1x, dan kalau kita mengisinya dengan baik/benar, 1x itu cukup. Jadi, saya berpikir "Why NOT? Inilah cara saya untuk membuat hidup saya lebih berwarna!

2. Di buku "Young On Top" saya bilang untuk jangan takut mencoba hal baru, beranikan dirimu untuk keluar dari comfort zone. Nah, saya ingin buktikan ke pembaca buku "YOT" bahwa saya bukan orang yang hanya bisa berteori. Saya senang dengan perkataan teman saya Yonatan ketika dia speech di launching buku "YOT", "Billy hidup di apa yang dia tulis di buku ini". Yes, saya ingin berikan contoh nyata bahwa mencoba hal baru yang positif itu baik.

3. Saya sadar bahwa untuk bisa lari 21km, butuh training. Dan 'akhirnya' saya punya goal untuk menurunkan berat badan saya yang sudah 2 tahun berkisar di 74kg. Saya sadar, bahwa selama ini saya gagal menurunkan berat badan saya karena saya tidak memiliki sebuah target yang ingin saya capai. Upaya saya excercise sekali2 tidak membuahkan hasil sama sekali.

Sejak itulah saya mulai berlatih. Ada 3 hal yang harus menjadi perhatian khusus, inilah teori basicnya:

- Kurusin badan supaya persendian tidak sakit. Semakin berat badan kita, semakin berat beban yang harus dipikul oleh otot dan persendian.
- Latihan untuk endurance running. Bukan speed, tapi lari pelan tapi nonstop dan selama mungkin.
- Makan porsi 'normal' lebih dari 3x/hari. Jangan makan gorengan. Karbohidrat jangan berlebihan.

Saya pun mulai ke gym. Kala itu, saya hanya mampu berlari selama 8 menit, jarak tempuh 1km. Rasanya udah mau pingsan! Di awal2, 1 minggu saya lari 2 kali di gym. Sejalan dengan waktu, di weekend saya lari di Senayan. Pertama kali lari di Senayan, saya hanya bisa lari 30 menit, jarak tempuh 4km. Yes, lari di outdoor pastinya lebih berat daripada lari di treadmill.

Seminggu sekali saya juga ikut RPM (kelas bicyling yang ada instrukturnya) yang mana 1 jam kelas kira-kira bisa membakar 600-800 kalori. Inilah program pengurusan badan saya.

Makananpun saya jaga. Saya selalu coba makan 4-5x/hari...

Nah, 4 bulan kemudian,...berikut hasil latihan saya:

- Berat badan saya turun 8kg, dari 74kg ke 66kg
- Yang tadinya hanya mampu lari di treadmill selama 8 menit dengan jarak tempuh 1km dan rasanya udah mau pingsan; di latihan outdoor terakhir di Senayan, saya bisa lari 2.5jam dengan jarak tempuh 18.9km nonstop! Yang kemudian saya coba selesaikan 21km dengan waktu 2jam 53menit

Sangat disayangkan, saya tidak punya FULLY happy ending untuk cerita Phuket Marathon ini, karena di detik2 terakhir saya harus meng-cancel keikutsertaan saya di Phuket Marathon. Saya harus mempersiapkan pembukaan sebuah cafe yang memang sudah menjadi cita2 saya sejak kecil (mau punya cafe supaya bisa jadi tempat ngumpul teman2): Rolling Stone Cafe Jakarta. Istri dan anak saya pun membatalkan kepergiannya ke Phuket dan memilih untuk menemani saya di Jakarta sehingga seluruh keluarga besarnya yang juga sudah siap untuk terbang ke Phuket dari Bangkok (istri saya asal Thailand) juga membatalkan semuanya. Villa 3 bedroom, semua tiket pesawatpun hangus begitu saja. Yang tetap berangkat adalah my Personal Trainer, Yonatan.

Sepulang dari marathon, Yonatan membawa banyak cerita yang saya yakin tidak akan pernah dia lupakan. Sebuah pencapaian garis finishnya di his first half marathon ever in his life. Sebuah accomplishment yang seharusnya bisa saya dapatkan juga...

Terlepas dari 'not-so-happy-ending' ini, yang saya ingin tekankan adalah THE JOURNEY, sebuah experience, sebuah perjalanan yang telah saya lakukan 4 bulan terakhir menuju Phuket Marathon; yang tidak akan pernah saya lupakan.

Sekarang saya telah menjadi jauh lebih sehat dan berkeinginan untuk selalu hidup sehat. Excercise juga sudah menjadi bagian dalam hidup saya. Tanpa harus 'mencuri' motto hidup one of my best friend/Personal Trainer saya, Yonatan, saya ingin tekankan satu hal: "Mengejar sebuah arti kesuksesan adalah hak setiap orang. Tapi ingat, bahwa perjalanan menuju sukses maupun arti sebuah kesuksesan yang telah diraih akan sia-sia tanpa kesehatan. Mulai dari sekarang, excercise dari sejak kamu masih sehat, jangan tunggu kamu sakit...", karena (inilah motto-nya Yonatan):

"Success means nothing when you are sick"

Tunggu tulisan saya: "My Journey to Ankor Wat International Half Marathon" (Desember 5, 2010 di Cambodia)!

See you ON TOP,

Billy Boen

www.twitter.com/billyboen
www.facebook.com/billyboenYOT

www.twitter.com/youngontop
www.facebook.com/youngontop