Thursday, July 7, 2011

Leadership: Kemampuan Untuk Flexible

Siapa bilang kalau jadi Leader harus tidak boleh flexible?

Kalau masih ada yang berpendapat demikian, inilah bukti doktrin masa lalu (generasi jauh di atas kita) yang masih diingat hingga saat ini. Jaman dulu, kayanya jumlah Leader sedikit. Yang banyak jumlah Boss. Bedanya apa? Ini sih memang hanya perspektif dari terminologi aja ya... tapi biasanya Boss itu 'bossy' alias bisanya hanya nyuruh-nyuruh aja. Dia sendiri ngga mau turun tangan, dia sendiri ngga mau tau apa pendapat orang lain. Dengan kata lain, pendapatnyalah yang paling benar, dan wajib hukumnya untuk dijalankan.

Jaman sekarang, saya yakin (dan berharap saya benar) bahwa lebih banyak Leader daripada Boss. Leader yang saya maksud di sini adalah orang yang tahu benar cara-cara memimpin. Bukan saja memimpin orang lain, tapi juga memimpin dirinya sendiri. Orang yang berani mengambil keputusan, berani bertanggung jawab atas keputusan yang dia ambil. Dia open minded dan menghormati semua orang, beserta pendapat-pendapatnya. Dia tegas, namun FLEXIBLE. Apa maksudnya?

Harus kita sadari bahwa waktu terus bergulir. Dunia berputar. Ada pepatah, "Change is constant", artinya: perubahan itu pasti. Jadi, dengan kata lain, ngga bisa kita mengambil keputusan untuk melakukan satu hal seperti itu terus menerus dengan harapan mendapatkan hasil yang sama terus menerus! Tindakan kita harus disesuaikan dengan keadaan.

Untuk seorang Leader pun demikian. Jangan pernah bersikap kaku. Peraturan tertulis memang ada, tapi kita manusia, tim kita juga manusia yang bisa melakukan kesalahan dari waktu ke waktu. Kalau untuk masalah-masalah integritas, JANGAN flexible. Tapi kalau untuk soal-soal yang lain, cobalah untuk mengerti keadaan.

Ketika masih kuliah, kita memilih paket operator hp yang pra-bayar. Kenapa? Karena uang terbatas, dan kita jadi bisa lebih mengontrol pemakaian hp kita. Kalau pulsa habis, otomatis kita ngga bisa nelpon maupun sms. Kita milih ini juga karena kalau kita ngga sering nelpon dan sms, jadi ngga mesti 'buang-buang uang' ketika bayar abodemen yang pasca-bayar. Bener?

Nah, kalau itu adalah keputusan kita ketika masih kuliah. Sekarang kita sudah kerja, sudah jadi Manajer, jadi Direktur, jadi pemilik perusahaan... apakah pertimbangan di atas masih terpakai? Mungkin untuk sebagian orang iya. Tapi mungkin untuk kebanyakan Manajer, Direktur, pemilik perusahaan, pertimbangannya sudah berubah: Ngga mau repot. Daripada mesti beli voucher pulsa sering-sering tiap bulan, mending pasca-bayar aja. Tiap akhir bulan, cukup 1x bayar lewat atm. Simple, praktis. Uang sudah bukan masalah lagi. Kalaupun pemakaian telpon dan smsnya ngga sebanyak abodemen, ngga masalah, paling cuma sekitar belasan atau puluhan ribu rupiah aja yang terbuang.

Indosat lewat campaign terbarunya: Indosat Mobile mengerti hal ini. Kalau dulu kita kenal ada banyak paket, IM3, Mentari (pra-bayar), Matrix (pasca-bayar), sejak Mei lalu Indosat Mobile meng-campaign: "Satu Paket Untuk Semua", yang artinya satu kartu dengan paket lengkap (nelpon, sms, data) yang bisa FLEXIBLE. Hari ini kamu mau pake yang pra-bayar, minggu depan pertimbangan kamu berubah dan mau yang pasca-bayar, tinggal ke galerinya dan rubah paketnya! Ngga perlu ganti kartu dan nunggu berhari-hari untuk aktif! FYI, paketnya ada Harian, Mingguan, Bulanan.

Saya sendiri pakai yang paket Bulanan, dan saat ini menikmati paket Blackberry 50% off hingga Desember 2011. Saya sendiri memang sudah pakai Indosat dari pertama kali punya hp di pertengahan 90-an (masih Satelindo). No complain... Ya, dulu saya pake Mentari, trus Matrix, sekarang Indosat Mobile.

I'll just have to be flexible dalam menyesuaikan keperluan komunikasi saya sekarang ini dalam memimpin beberapa perusahaan yang saya miliki. Dalam memimpin tim juga demikian... jangan jadi Boss, jadilah Leader!

See you ON TOP!
BB

Monday, May 23, 2011

Work is about SPEED


Judul tulisan ini memang sengaja saya pilih supaya 'eye-catching'. Karena, sesungguhnya memang work is NOT ONLY about speed, tapi juga akurasi.

Tapi, kalau hanya akurasi saja tapi pelan... jelas kamu ngga akan tenggelam di dalam persaingan yang ketat sekarang ini. Yang merubah kecepatan kerja memang disumbangkan paling besar oleh pengembangan teknologi. Betapa tidak, dulu mau berkomunikasi harus mengirimkan pesan lewat burung dara! Kebayang ngga butuh waktu berapa lama, itupun kalau si burung daranya ngga nyasar? :D

Trus ada telegram, kemudian fax, email, dan telpon. Akhirnya ada mobile phone. Sms, bbm, dll. Yang tadinya butuh berbulang-bulan menjadi berminggu-minggu, menjadi berhari-hari, sekarang hanya butuh sepersekian detik saja kita sudah bisa berkomunikasi dengan siapa saja yang kita mau.

Salah satu kelebihan saya adalah mampu bekerja dengan cepat (dan hopefully juga tepat). Saya rasanya gregetan kalau lihat orang kerjanya lamban. Saya punya prinsip: "Kalau bisa diselesaikan lebih cepat, kenapa ngga?" Memang ini bertolak belakang dengan sindiran-sindiran yang ada untuk kantor pemerintahan, yang katanya punya slogan: "Kalau bisa dibuat lama, kenapa tidak?" ha ha, anyway...

Dalam memilih laptop saja misalnya, saya memilih Samsung 9, keluaran terbaru Samsung yang memiliki banyak fitur yang pas dengan kepribadian saya. Selain salah satu teringan di dunia (1.31kg) dan tertipis (1.63cm), laptop ini memiliki fitur FAST START! Saya sudah coba sendiri, kalau dari posisi shut down, hanya butuh sekitar 20 detik, kalau dari posisi 'sleep' atau hybernated, hanya butuh sekitar 5 detik untuk ke posisi ready to use! This is sooo me.

Point yang saya mau sampaikan, kecepatan kerja akan menentukan kamu apakah kamu akan dapat berada dibarisan terdepan, atau kamu di posisi terakhir. Kerja jangan hanya cepat, tapi usahakan untuk selalu tepat. Dan, kalau kamu telah terbiasa kerja cepat, usahakan untuk dikelilingi oleh alat-alat yang dapat menunjang kecepatan kerja kamu.

See you ON TOP!

Billy Boen
http://www.billyboen.com/

Follow my twitter @billyboen
www.facebook.com/billyboenYOT

Monday, April 25, 2011

Brand Partnership...


Dari kecil, dengan rasa penuh penasaran, saya sering mengamati berbagai macam merek. Saya
selalu ingin tahu, kenapa sepatu merek A lebih mahal dibandingkan sepatu merek B, misalnya.

Rasa penasaran itu berubah menjadi sebuah ketertarikan (interest). Hingga saya pun kuliah mengambil banyak kelas-kelas 'brand management'. Di kelas-kelas itu saya banyak belajar dari bagaimana caranyanya menciptakan merek, bagaimana membuat merek tersebut menjadi dikenal, bagaimana membuat merek itu tetap berada di atas, hingga bagaimana cara membuat merek yang sudah redup menjadi bersinar kembali. Semua itu saya pelajari dengan sungguh-sungguh.

Satu hal yang ingin saya share di sini adalah, di mana pun stage brand tersebut, jaman sekarang jamannya partnership. Dalam kerjaan kita kenal namanya 'teamwork', di bisnis kita kenal namanya 'mitra bisnis'... nah di brand, ada juga, namanya 'brand partnership'.

Young On Top (YOT) sendiri yang awalnya sebagai sebuah buku, kini telah menjadi sebuah komunitas, sebuah brand. Dalam pengembangannya sendiri, saya sangat percaya dengan ya itu tadi: 'brand partnership'. Nah, ketika mau memilih siapa yang cocok untuk menjadi brand partner untuk brand yang kita nahkodai, kita harus perhatikan beberapa hal, antara lain:
- Apakah positioningnya sama (premium / tidak)?
- Apakah sama-sama memiliki target market yang sama (laki-laki / perempuan, umur, keinginan)?
- dan sebagainya

Nah, di tahun 2011 ini, saya memutuskan untuk bermitra dengan TOP 1 Indonesia. Selain tentunya kesamaan kata 'TOP'nya, banyak kesamaan yang kami miliki. Pendiri TOP 1, William Arthur Ryan, percaya bahwa dengan pantang menyerah dan berani mengejar mimpi-mimpinya, dia akan dapat membuat TOP 1 menjadi seperti sekarang: sebagai peng-export pelumas terbesar di Pantai Barat Amerika Serikat! Ketika semua orang berpendapat bahwa hal itu ngga mungkin, sulit, susah, dan sebagainya... kalau kita percaya sama mimpi kita, kita akan bisa mewujudkan mimpi tersebut.

Ngga mungkin saya menjabarkan satu-satu persamaan yang dimiliki oleh YOT dan TOP 1. Tapi yang pasti, semoa kolaborasi ini bisa untuk jangka waktu yang lama.

See you ON TOP!
BB

Saturday, March 12, 2011

Buku "TOP Words" Siap Menginspirasi Indonesia



Setelah hampir 2 tahun setelah buku pertama “Young On Top” diluncurkan pada 6 April 2009, akhirnya rampung juga buku kedua saya yang berjudul “TOP Words”.

Saya sempat bingung mau nulis apa. Jujur,ada lebih dari 5 tema buku yang ingin saya tulis. Dari beberapa tema Marketing hingga ke sambungannya buku “Young On Top”. Tapi akhirnya inilah yang saya pilih untuk jadi buku kedua saya. Kenapa?

Kalau kita mundur sedikit ke belakang, konsep penulisan buku “Young On Top” adalah:
1. Kalau bisa sukses usia muda, kenapa mesti nunggu tua?
2. Kalau mau bisa sukses, kita harus tahu apa-apa saja yang dibutuhkan dalam diri kita
3. Kita juga harus belajar dari pengalaman orang lain

Jadi, buku “Young On Top” saya tulis supaya seluruh pembacanya bisa mencapai sukses di usia muda, tau apa aja karakter yang harus mereka miliki dalam dirinya. Penulisan teori-teori yang praktis pun saya kuatkan dengan quote-quote yang diberikan khusus oleh ke-50 orang Indonesia yang telah sukses; selain quote-quote dari orang-orang sukses dunia yang saya juga cantumkan di setiap bab.

… tahun 2003, saya pernah baca buku “Lessons From The Top”. Isinya kisah sukses Top CEO dunia, dari Jack Welch, Bill Gates, Warren Buffet, dll. Saya belajar banyak dari buku ini. Saya pelajari karakter, pemikiran, pandangan, dan kepemimpinan mereka. Berguna atau tidak? Jelas! Banyak pembelajaran dari buku itulah yang saya terapkan ketika saya menjadi GM Oakley Indonesia dan memimpin F&B Division MRA Group, hingga sekarang di JIM dan Roling Stone Cafe. Dan, dari buku inilah saya mendapatkan inspirasi untuk menulis buku “TOP Words”.

Nah, buku “TOP Words” sendiri adalah kisah 21 orang Indonesia yang sukses yang berhasil saya gali lewat berbagai interview yang saya lakukan dengan mereka. Konsep penulisan buku ini adalah:
1. Kalau bisa belajar dari keberhasilan dan kesalahan orang yang sudah sukses secara konkret, kenapa tidak?

Oleh sebab itulah, perjalanan karir ke-21 orang ini saya tuliskan sehingga pembaca akan bisa terinspirasi oleh mereka. Kebanyakan dari mereka harus berjuang dari nol, sebagian memang sudah terlahir menjadi anak orang kaya. Tapi,… kalau hanya mengandalkan orang tuanya saja, saya yakin mereka tidak akan ada di blantika pimpinan perusahaan yang sukses; mereka ngga akan saya undang untuk saya interview, apalagi saya tulis kisahnya di buku “TOP Words” ini.

Selain perjalanan karir mereka, mereka juga dengan tidak pelit berbagi value-value yang mereka pegang teguh di dalam kepemimpinannya setiap hari. Jelas apa yang mereka share di sini akan bisa memberikan pelajaran berharga buat kita semua.

Harapan saya akan buku “TOP Words”: semoga buku ini bisa menginspirasi, juga membuka pemikiran serta pandangan seluruh pembacanya… sehingga bisa sukses di usia muda, Young On Top!

Let’s learn dari mereka yang sudah sukses!

Billy Boen
www.billyboen.com
Follow @billyboen / @youngontop / @JIMpublishing

Launching “TOP Words”: Rolling Stone Cafe Jakarta Jl. Ampera Raya 16 tanggal 21 Maret 2011. Terbuka untuk UMUM, jam 18.00 onwards, temui 21 orang sukses yang ada di buku!

Pre-order (ditutup tgl 20 Maret 2011):
- SEMUA buku pre-order akan saya tandatangani dengan ‘personal note’ dari saya
- Harga Buku Rp. 39,500,-
- Biaya Kirim: Rp. 5,000,- (jabodetabek); Rp. 15,000,- (luar jabodetabek)
- Transfer ke: BCA 450 450 6888, a/n: PT Jakarta Intl Management, cab: Menara Bidakara, Jakarta
- Email/Fax Nama, Hp, Alamat serta bukti transfer: jimpublishing@gmail.com / henry@jakartaintl.com / (021)726-2671

List ke-21 inspiring people di “TOP Words”:
1. Andrew Darwis - Founder & CTO kaskus
2. Andy Sadha – Managing Partner Activate Media
3. Calvin Kizana - CEO Elasitas Multi Kreasi
4. Danny Wirianto - CEO SemutApi Colony
5. Dendi Danianto - Former Division Head of Marketing BCA
6. Djonnie Rahmat – President Director Mabua Harley Davidson
7. Firmanzah – Dean Economy Faculty, Universitas Indonesia
8. Guntur Siboro - Former CMO Indosat
9. Hikmat Kurnia - COO Agro Media Group
10. Kevin Mintaraga – CEO Magnivate Group
11. Lisa Luhur – President Director Media Indonesia
12. Megain Widjaja - Managing Director IDSX Indonesia
13. Michael Riyadi - CEO St. Moritz, Lippo Group
14. Michael Sudarto – CEO Pantarei Communication
15. Noni Purnomo - Business Development Director, Blue Bird
16. Paulus Panggabean - F&B Division Head, MRA Group
17. Prayugo Gunawan – Sales Director Pocari / Soyjoy
18. Susie Hatadji - COO Mahaka Media
19. Tani Sulaeman - CMO Orang Tua Group
20. Yoris Sebastian - CCO OMG Consulting
21. Yudha Kartohadiprojo - Femina Group

Monday, March 7, 2011

Pendaftaran Young On Top Campus Ambassador 2011-2012

Young On Top adalah sebuah komunitas yang berisikan duta kampus dari berbagai universitas di Indonesia. Komunitas ini didirikan oleh penulis buku Young On Top, Billy Boen dengan tujuan untuk menginspirasi anak-anak muda untuk meraih sukses di usia muda.

Young On Top periode Juli 2010 – Juni 2011 terdiri dari 31 duta kampus yang berasal dari 16 Kampus di Indonesia seperti: Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Harapan Bangsa, PPM, Prasetya Mulya, STIKOM LSPR, Swiss German University, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Muhammadiyah, Universitas Negri Jakarta, Universitas Parahyangan, Universitas Paramadina, Universitas Pelita Harapan, Universitas Tarumanegara, Universitas Trisakti dan Yarsi. Merekalah mahasiswa/i yang siap untuk menerapkan nilai-nilai YOT di dalam kehidupannya sehari-hari, di dalam maupun di luar kampus, dan siap untuk menyebarkan spirit YOT ke teman-teman kampusnya.

Meski Sekretariat YOT berada di Jakarta, kami berharap untuk memiliki YOT CA tidak hanya di Jakarta, tapi juga di seluruh kampus di Indonesia. Bagaimana caranya? Dengan menggunakan teknologi yang bernama indline.com. Dari proses interview sampai meeting dan diskusi regularnya akan menggunakan teknologi ini.

Kegiatan yang dilakukan oleh Young On Top Campus Ambassador banyak banget, namun pada dasarnya Kepengurusan YOT dibagi dalam 2 bagian yaitu Marketing dan Program. Pada Marketing terdapat empat divisi lagi yaitu Campus Roadshow, Magazine, Radio dan Marketing Research and Development. Sedangkan Program dibagi kedalam tiga divisi yang akan membuat event di bidang sosial, lingkungan dan pendidikan.

Masa jabatan setahun ini nantinya akan diisi dengan kegiatan kegiatan positive namun tidak membosankan, berikut adalah komentar komentar dari Young On Top Campus Ambassador periode pertama:

Muhammad Iman Usman – YOT CA UI
Young On Top Community itu LUAR BIASA! Dapat coaching dari orang - orang hebat, punya personal coach yang bisa jadi tempat sharing, dan teman2 yg LUARRR BIASAA!

Citra Natasya – YOT CA  UPH
Belum stahun jadi Young On Top CA, pengalaman dan pengetahuan yang didapet udah segudang. Semakin bisa multitasking dan gak ada ruginya! Ayo daftar!

Khrisna Aria putra – YOT CA PPM
banyak banget softskill dan hal hal yang ga di dapet dari kuliah. Di Young On Top, Mas Billy dan mentor-mentor nya sudah kayak keluarga sendiri….

Lisa Kartika – YOT CA PPM 
Dengan ikut Young On Top kita bisa nambah wawasan, pengalaman dan Network. Disini kita bisa kenalan dengan teman teman dari berbagai kampus di Indonesia

Laura Khairunnisa – YOT CA SGU
Jadi Young On Top CA seru banget! Disini aku banyak kenal orang baru, memperluas networkingku dan banyak banget softskill yang di dapet.

Annisa Fauziah R. – YOT CA UNJ
Yang paling berasa ketika ikut Young On Top adalah nambah banyak teman, kenal dengan orang orang hebat  dan dapet ilmu ilmu yang ga di dapet di kampus.

Nah, periode keanggotaan kedua, Juli 2011 – Juli 2012 telah dibuka, Kalau kamu adalah mahasiswa yang memiliki IP tidak kurang dari 3.00 dan belum lulus kuliah ketika periode kedua berkahir (Juni 2012) dan yang terpenting memiliki keinginan untuk SUKSES di USIA MUDA,...send your short biography dan ulasan buku Young On Top ke youngontop@gmail.com paling lambat tanggal 31 Mei dan tunggu jadwal interview dengan Billy Boen & Advisor YOT Pusat.

See you ON TOP!

Laura Khairunnisa
YOT Marketing Communication Director

www.twitter.com/youngontop
www.facebook.com/youngontop