Saturday, December 26, 2009

KICK ANDY Off Air – Universitas Udayana Bali, 18 Desember 2009

Mengapa hari ini adalah suatu hari yang memorable untuk saya? Kalau tanggal 22 Mei lalu judul buku saya “Young On Top” diangkat menjadi topic di Kick Andy di Metro TV, di Bulan Juni saya diajak untuk berbagi di depan seluruh karyawan Rolling Stone Indonesia yang Presiden Direkturnya adalah Mas Andy, dan di Bulan July saya diajak untuk berbagi ketika Kick Andy Book Club mengadakan bedah buku “Young On Top” di took buku Kinokuniya Plaza Senayan, kali ini saya diajak oleh Kick Andy untuk menjadi salah satu pembicara di Kick Andy Off Air yang diadakan di Universitas Udayana Bali.

Menjadi orang yang kurang dari 1 tahun sudah di’moderator’in alias diinterview 4 kali oleh seorang Andy F. Noya, Host Kick Andy, saya sangat bersyukur dan pada saat yang bersamaan tersanjung.

Ketika diajak ke Bali untuk acara ini, sungguh senang hati saya karena saya memiliki kesempatan untuk ‘pulang’ dan bertemu dengan keluarga saya yang memang tinggal di Bali (mereka tinggal di Bali sejak saya menjadi GM Oakley tahun 2005). Tapi, rasa senang itu bukan semata karena itu tapi karena saya sekali lagi memiliki kesempatan untuk berbagi apa yang saya percaya kepada mereka yang akan datang ke acara Kick Andy Off Air ini. Keyakinan di mana, kalau mau, seseorang bisa mencapai sebuah arti sukses menurut dirinya ketika dia masih muda...atau kalau bahasa saya “kalau bisa sukses di usia muda, kenapa harus nunggu tua?”.

Tapi kilas balik ke acara ini sedikit, saya ternyata sedikit ‘dikerjain’ sama tim dari Kick Andy. Di tiket yang dititipin oleh mereka ke Mas Andy yang kemudian disampaikan ke saya tertulis JKT – DPS tgl 17 Desember, GA 402 jam 07.00 WIB. Tgl 16 Desembernya saya pulang dari kantor Rolling Stone jam 23.00 karena ada acara peluncuran album kemanusiaan Palang Merah Indonesia (PMI). Sampe di apartement, langsung packing dan tidur. Alarm saya set di jam 05.00, karena saya rencana bangun jam segitu, siap-siap 30 menit, dan berangkat ke airport. Menurut perhitungan, saya akan sampai jam 06.00, cukuplah untuk check in kemudian ‘santai’ sebentar di lounge Garuda Indonesia cukup nyaman menurut saya. Semua sesuai schedule, malah saya sampai airport jam 05.50! Saya pun menunggu di Garuda lounge, menikmati santapan yang disediakan. Sampai jam 06.45, saya bingung karena penumpang GA 402 belum juga dipanggil untuk boarding! Begitu saya lihat boarding pass saya, ternyata waktu untuk boarding baru jam 08.15. Ternyata...saya yang salah karena ketika dikasih tiketnya sama Mas Andy, di amplop tiketnya sudah ditulis bahwa ternyata pesawatnya berubah ke jam 08.45.

Kali ini, saya datang ke Universitas Udayana diantar oleh my family. Sesampai di sana, ternyata sudah ada ribuan orang menunggu di luar. Kami langsung dijamu dan menunggu di ruang tunggu. Saya tanya ke panitia, ada berapa orang yang datang. Mereka bilang ada sekitar 3,000 orang yang datang; dari sekitar 4,000 orang yang daftar!

Senang rasanya ketika menunggu di ruang tunggu, saya berkesempatan bertemu dengan one of my best friends, Yoris Sebastian. Saya juga ketemu lagi dengan Endah dan Rhesa, pasangan suami istri baru yang selalu dalam penampilan panggungnya memukau. Pertama kali juga saya bertemu Nugie “Lentera Jiwa” dan Rama Aditya, seorang buta yang memiliki talenta yang luar biasa. Hari itu Rama berpakaian layaknya seorang Jedi dalam film Star Wards lengkap dengan lightsaber-nya. Mata anak saya, James, langsung terbelalak dan seolah ngomong, “Boleh pinjem ngga lightsaber-nya?” he he he, akhirnya mereka sempat saling berpedang-pedang ria. Sebelum acara mulai, kamipun semua dibrief oleh sang produser, tanpa terkecuali, Mas Andypun harus menyimak program rundown-nya.

Ketika waktu menunjukkan pukul 14.00, acarapun dimulai. Seperti biasa, lawakan lucu dilontarkan oleh Mas Andy. Tidak lama kemudian dia memanggil Nugie untuk berbagi. Sungguh, lagu “Lentera Jiwa” yang ia lantunkan adalah pengalaman pribadinya yang juga dirasakan oleh sebagian besar anak muda jaman sekarang. FYI, Nugie diminta oleh orang tuanya untuk bekerja sebagai pegawai negeri, namun hatinya berontak dan dialah yang menentukan jalan hidupnya sehingga dia bisa seperti hari ini, seorang musisi sukses yang telah touched so many lives in positive ways. Setelah Nugie berbagi selama 30 menit di stage, dia pun melantunkan lagu “Lentera Jiwa”nya. Sungguh sebuah lagu yang indah...

Setelah itu, giliran saya yang dipanggil ke panggung. Saya merinding ketika Mas Andy memperkenalkan sedikit tentang saya sebelum memanggil saya. Dia bilang, “Inilah anak muda yang luar biasa, dan jujur, saya adalah pengagumnya.” Saya pun ke panggung sambil memegang ‘si buku kuning’. Tujuan saya hari itu hanya satu, ‘to inspire mahasiswa/i Universitas Udayana, dan yang datang hari itu untuk percaya bahwa kalau mau sukses tidak usah menunggu tua’. Saya mau khususnya mahasiswa/i untuk segera menyelesaikan kuliahnya sehingga bisa cepat untuk terjun ke masyarakat dan berbakti untuk Negara.

Yoris kemudian dipanggil ke atas panggung, dan seperti biasa, dia diperkenalkan sebagai salah satu orang paling kreatif di negeri ini. Apa yang dia ‘bagikan’ kepada kita semua adalah untuk tidak berhenti menjadi orang yang kreatif. Setelah di umurnya yang muda sekarang ini dia memimpin perusahaannya sendiri, dia juga merupakan anak muda yang tidak sungkan-sungkan untuk berbagi kepada generasi muda...

Disetiap ‘break’, Endah dan Rhesa menghibur para audience dengan performance-nya yang luar biasa. Ngga akan pernah bosan kayanya ngeliat apa yang disuguhkan mereka berdua! Nah, narasumber terakhir adalah Rama. Sungguh seorang individual yang penuh dengan confident level yang tinggi. Dia memiliki karakter yang lucu pula! Kita semua dibuat tertawa dan pada saat yang bersamaan juga dibuat berdecak kagum! Koq bisa? Jelas aja, dia sekarang ini adalah seorang sound engineer dan sudah ditunjuk oleh Nintendo dari Jepang untuk mengisi lagu game-game-nya Nintendo, salah satunya Mario Bros!

Setelah Rama berbagi, sesi tanya jawabpun dibuka dan langsung puluhan tangan naik ke udara. Satu-satu pertanyaan kami coba jawab. Semoga jawaban-jawaban Nugie, saya, Yoris, dan Rama berhasil menginspirasi mereka yang memadati aula Universitas Udayana.
Saya pun minta untuk di-excuse duluan karena harus pulang ke Jakarta. Saya pun harus pergi meninggalkan panggung 15 menit sebelum acara berakhir, sementara teman-teman yang lain masih mencoba menjawab ‘ribuan’ pertanyaan yang masih dilemparkan ke panggung.

Sungguh pengalaman yang luar biasa. Saya berharap semoga Kick Andy bisa ber-off air ria di lebih banyak kota di Indonesia di 2010 dan beyond. Senang rasanya ketika kita bisa berbagi dan menginspirasi anak-anak muda yang ingin maju.
Ingat,...“Kalau kita tidak tahu mau ke mana, kita tidak akan ke mana-mana” dan “Kalau bisa sukses di usia muda, kenapa mesti nunggu tua?”

Be Inspired...

Billy Boen
- www.twitter.com/youngontop -

No comments:

Post a Comment